Laporan Keuangan (Financial Statements) merupakan output dari Akuntansi Keuangan yang menyajikan/melaporkan kondisi suatu perusahaan/emiten dari perspektif keuangan dalam periode tertentu yang dinyatakan dalam satuan moneter. Periode yang dimaksud adalah 1 (satu) tahun yang dimulai dari 1 Januari s/d 31 Desember untuk wilayah Indonesia. Namun, periode ini bisa bervariasi tergantung regulasi di setiap negara. Yang dimaksud dengan satuan moneter adalah satuan mata uang yang digunakan. Di Indonesia satuan yang digunakan adalah Rupiah (Rp), namun ada beberapa emiten yang juga menyajikan Laporan Keuangan dalam satuan mata uang asing, misalnya US Dollar (USD).
Ada 5 (lima) jenis Laporan Keuangan, yaitu:
1. Laporan Laba-Rugi (Income Statement), yaitu Laporan yang menyajikan kinerja keuangan suatu perusahaan dalam periode tertentu. Kinerja keuangan yang dimaksud yaitu apakah perusahaan mampu menghasilkan Laba/untung/profit atau Rugi/loss. Komponen utama dalam Laporan Laba-Rugi adalah: (a) Pendapatan/penjualan, (b) Harga Pokok Penjualan (HPP), (c) Laba/rugi kotor, (d) Beban Administrasi dan Beban Penjualan, (e) Laba/rugi usaha, (f) Pendapatan lain-lain, (g) Beban lain-lain, dan (h) Laba/rugi bersih. Nilai laba/rugi bersih dalam Laporan ini kemudian akan dimasukkan/ditransfer ke dalam Laporan Perubahan Ekuitas. Berikut ini disajikan contoh Laporan Laba-rugi (income statement):
2. Laporan Perubahan Ekuitas (Statement of Changes in Equity), yaitu Laporan yang menunjukkan perubahan (i.e. naik atau turun) jumlah ekuitas suatu perusahaan/emiten dalam periode tertentu. Ekuitas merupakan klaim dari pemilik perusahaan (shareholders). Komponen dalam Laporan ini adalah: (a) Modal/ekuitas awal, (b) Laba/rugi, dan (c) Modal/ekuitas akhir. Nilai modal/ekuitas akhir dalam Laporan ini akan masuk ke dalam Neraca. Berikut ini disajikan contoh Laporan Perubahan Modal:
3. Neraca (Balance Sheet) merupakan Laporan yang menunjukkan posisi/kondisi/struktur keuangan suatu perusahaan/emiten dalam periode tertentu. Komponen di dalamnya dibagi menjadi 2 bagian, yaitu:
a. Aktiva/assets, yang menyajikan seluruh aset/harta yang dimiliki oleh suatu perusahaan/emiten. Aset yang dimaksud dikategorikan ke dalam: (1) Aset Lancar, (2) Investasi, (3) Aset Tetap, atau (4) Aset Lainnya.
b. Pasiva yang terdiri atas: (1) Utang/liabilities, dan (2) Ekuitas. Utang dikategorikan menjadi (a) Utang Jangka Pendek, dan (b) Utang Jangka Panjang.
Jumlah/total nilai pada kolom Aktiva harus sama dengan jumlah/total nilai pada kolom Pasiva. Berikut ini disajikan contoh Neraca:
4. Laporan Arus Kas (Cashflow Statement), yaitu Laporan yang menyajikan kondisi keuangan perusahaan dari perspektif cash basis (hanya kas/tunai saja). Komponen dalam Laporan ini terdiri dari: a. Arus kas dari Aktivitas Operasi, b. Arus kas dari Aktivitas Investasi, c. Arus kas dari Aktivitas Pendanaan, d. Kenaikan/penurunan Bersih Kas dan Setara Kas, e. Saldo Kas dan Setara Kas pada Awal Tahun, dan f. Saldo Kas dan Setara Kas pada Akhir Tahun. Berikut disajikan contoh Laporan Arus Kas:
5. Catatan atas Laporan Keuangan, yaitu Laporan yang menyajikan hal-hal penting lainnya yang belum disajikan/dilaporkan oleh keempat Laporan sebelumnya, yang antara lain memuat: a. Kebijakan Akuntansi Perusahaan, dan b. rincian/detil dari setiap nilai yang disajikan dalam keempat Laporan di atas (sebelumnya), dan lain-lain.
Ada 5 (lima) jenis Laporan Keuangan, yaitu:
1. Laporan Laba-Rugi (Income Statement), yaitu Laporan yang menyajikan kinerja keuangan suatu perusahaan dalam periode tertentu. Kinerja keuangan yang dimaksud yaitu apakah perusahaan mampu menghasilkan Laba/untung/profit atau Rugi/loss. Komponen utama dalam Laporan Laba-Rugi adalah: (a) Pendapatan/penjualan, (b) Harga Pokok Penjualan (HPP), (c) Laba/rugi kotor, (d) Beban Administrasi dan Beban Penjualan, (e) Laba/rugi usaha, (f) Pendapatan lain-lain, (g) Beban lain-lain, dan (h) Laba/rugi bersih. Nilai laba/rugi bersih dalam Laporan ini kemudian akan dimasukkan/ditransfer ke dalam Laporan Perubahan Ekuitas. Berikut ini disajikan contoh Laporan Laba-rugi (income statement):
2. Laporan Perubahan Ekuitas (Statement of Changes in Equity), yaitu Laporan yang menunjukkan perubahan (i.e. naik atau turun) jumlah ekuitas suatu perusahaan/emiten dalam periode tertentu. Ekuitas merupakan klaim dari pemilik perusahaan (shareholders). Komponen dalam Laporan ini adalah: (a) Modal/ekuitas awal, (b) Laba/rugi, dan (c) Modal/ekuitas akhir. Nilai modal/ekuitas akhir dalam Laporan ini akan masuk ke dalam Neraca. Berikut ini disajikan contoh Laporan Perubahan Modal:
3. Neraca (Balance Sheet) merupakan Laporan yang menunjukkan posisi/kondisi/struktur keuangan suatu perusahaan/emiten dalam periode tertentu. Komponen di dalamnya dibagi menjadi 2 bagian, yaitu:
a. Aktiva/assets, yang menyajikan seluruh aset/harta yang dimiliki oleh suatu perusahaan/emiten. Aset yang dimaksud dikategorikan ke dalam: (1) Aset Lancar, (2) Investasi, (3) Aset Tetap, atau (4) Aset Lainnya.
b. Pasiva yang terdiri atas: (1) Utang/liabilities, dan (2) Ekuitas. Utang dikategorikan menjadi (a) Utang Jangka Pendek, dan (b) Utang Jangka Panjang.
Jumlah/total nilai pada kolom Aktiva harus sama dengan jumlah/total nilai pada kolom Pasiva. Berikut ini disajikan contoh Neraca:
4. Laporan Arus Kas (Cashflow Statement), yaitu Laporan yang menyajikan kondisi keuangan perusahaan dari perspektif cash basis (hanya kas/tunai saja). Komponen dalam Laporan ini terdiri dari: a. Arus kas dari Aktivitas Operasi, b. Arus kas dari Aktivitas Investasi, c. Arus kas dari Aktivitas Pendanaan, d. Kenaikan/penurunan Bersih Kas dan Setara Kas, e. Saldo Kas dan Setara Kas pada Awal Tahun, dan f. Saldo Kas dan Setara Kas pada Akhir Tahun. Berikut disajikan contoh Laporan Arus Kas:
5. Catatan atas Laporan Keuangan, yaitu Laporan yang menyajikan hal-hal penting lainnya yang belum disajikan/dilaporkan oleh keempat Laporan sebelumnya, yang antara lain memuat: a. Kebijakan Akuntansi Perusahaan, dan b. rincian/detil dari setiap nilai yang disajikan dalam keempat Laporan di atas (sebelumnya), dan lain-lain.
Comments
Post a Comment