Astra Graphia Tbk - ASGR berkembang menjadi penyedia bisnis berbasis dokumen, teknologi informasi & komunikasi atau yang selanjutnya disebut DICT (Document, Information & Communication Technology). Dengan berbasis DICT Astragraphia memiliki 4 portofolio: (1) Portfolio Office Product Business (OPB) yang fokus memasarkan perangkat multifungsi digital seperti print, scan, copy dan fax baik hitam-putih maupun berwarna; (2) Production Service Business (PSB) yaitu portofolio bisnis Astragraphia yang menjawab kebutuhan pasar untuk pencetakan dokumen dengan skala produksi; (3) Portfolio bisnis Printer Channel Business (PCB) yang bergerak dan bertumpu pada pengembangan bisnis yang berbasiskan printer atau Office Printing System; (4) Portfolio Fuji Xerox Global Services (FXGS) yang memberikan solusi menyeluruh pengolahan dokumen end to end pelanggan dengan mengintegrasikan semua portofolio bisnis dokumen Astragraphia. Hingga akhir tahun 2018, Astragraphia telah memiliki 92 titik layanan di 32 kantor cabang yang tersebar di seluruh Indonesia. Shareholders ASGR adalah: PT Astra International Tbk (>5%) 76,87% dan Masyarakat (<5%) 23,13% (stockbit.com).
Berikut disajikan chart ASGR:
Tgl. 4 Sep 2020 harga ASGR ditutup di 735. Indikator MACD >0 dan histogramnya >0 mengindikasikan bahwa convergence dan divergence-nya bergerak Positif. Indikator RSI menunjukkan grafik menurun menuju angka 50. Area pada angka 50-80 pada indikator RSI mengindikasikan bahwa harga memasuki overbought area. Tiga garis MA (moving average) terpendeknya tersusun sistematis dari atas ke bawah (berwarna Hijau, Kuning, dan Merah). Tiga garis MA tersebut mengindikasikan bahwa harga berada dalam uptrend jangka menengah. Tiga garis VMA (Volume Moving Average) terpendeknya tersusun dari bawah ke atas (reverse order/terbalik) menunjukkan bahwa jumlah perdagangan saham ini berada dalam downtrend jangka pendek.
Hipotesa
Mulai tanggal 26 Maret 2020, harga saham ASGR (735) bergerak secara konsolidasi (no trend) dengan support area (S) di 660-650 dan resistant area (R1) di 760-775 dan resistant berikutnya (R2) di 900-920. Untuk saat ini penulis berpendapat bahwa aksi speculative buy dapat dilakukan jika terjadi: pembalikan harga pasarnya (reversal) yang dikombinasikan dengan memperhatikan support area pada harga pasarnya dan/atau overbought area atau oversold area pada indikator RSI-nya.
Contacts:
Telegram channel (klik): Trading santai di saham
Instagram: @saelsita
Twitter: @LowFreqTrading
Comments
Post a Comment