Pada Maret 2018 penulis pernah menuliskan adanya peluang keuntungan pada harga pasar saham KBLI atau PT KMI Wire and Cable Tbk. Ulasannya ada pada link KBLI ini. Peluang yang penulis maksudkan merupakan hasil analisis atas kinerja fundamental perusahaannya yang belum tercermin secara linear pada harga pasar sahamnya di Bursa Efek Indonesia. Ternyata, setelah masuk dalam shortlist saham yang akan dipantau, harga sahamnya terus turun. Penulis baru masuk (sebagian) pada saham KBLI pada bulan Juni 2018 di harga 370-an. Setelah masuk, ternyata harga pasar KBLI malah turun terus. Penulis pun terus mengikuti penurunan harga saham tersebut dan melakukan beberapa kali average down karena percaya bahwa dalam jangka panjang harga pasar saham akan mengikuti kinerja fundamentalnya.
Pada hari Jumat tanggal 17 mei 2019, harga saham KBLI ditutup di harga 484. Harga tersebut merupakan penurunan hari ke-4 setelah ditutup pada harga penutupan tertinggi di harga 540 pada tanggal 13 Mei 2019. Berikut disajikan Chart pergerakan harga saham harian KBLI untuk 100 hari perdagangan sebelumnya (terendah di harga 224 dan tertinggi di harga 560).
Chart KBLI di atas menunjukkan adanya potensi berlanjutnya penurunan harga pasar saham KBLI. Indikator RSI berada pada kondisi Overbought dan terlihat sudah deadcross. Indikator Candlestick-nya menunjukkan 4 candle berwarna Merah yang membentuk Lower High dan Lower Low. Candle terakhir juga menunjukkan bahwa candle tersebut langsung memotong 2 garis MA (moving average) jangka pendeknya sekaligus dan ditutup di bawah 2 garis MA tersebut.
Penulis pun melakukan strategi Speculative Sell esok harinya (Senin tanggal 20 Mei 2019) dengan memanfaatkan potensi harga pulled back (technical rebound). Penulis pun memasang antrian Sell di beberapa harga dan ternyata dibeli oleh trader/investor lainnya di Bursa Efek Indonesia. Atas aksi jual tersebut penulis memperoleh keuntungan bersih (Net Profit Margin) di kisaran 25% s/d 35% sebagaimana ditunjukkan pada print screen berikut ini:
Penulis percaya bahwa harga saham KBLI masih mempunyai potensi untuk Naik melebihi harga tertingginya di harga Rp560/saham. Penulis melakukan profit taking sebagian sebagai mitigasi risiko jika ternyata penurunan harganya berlanjut secara signifikan. Jika ternyata risiko tersebut terjadi maka Penulis mempunyai modal yang lebih besar untuk kembali melakukan akumulasi di harga yang lebih rendah. Jika ternyata harga pasar saham KBLI berbalik Naik (uptrend) tanpa turun signifikan terlebih dahulu, maka penulis masih memiliki Portfolio di KBLI dan bisa melakukan profit taking lagi pada harga yang jauh lebih tinggi.
Penulis:
@LowFreqTrading (Twitter)
@SaelsitaStocks (Telegram).
Pada hari Jumat tanggal 17 mei 2019, harga saham KBLI ditutup di harga 484. Harga tersebut merupakan penurunan hari ke-4 setelah ditutup pada harga penutupan tertinggi di harga 540 pada tanggal 13 Mei 2019. Berikut disajikan Chart pergerakan harga saham harian KBLI untuk 100 hari perdagangan sebelumnya (terendah di harga 224 dan tertinggi di harga 560).
Chart KBLI di atas menunjukkan adanya potensi berlanjutnya penurunan harga pasar saham KBLI. Indikator RSI berada pada kondisi Overbought dan terlihat sudah deadcross. Indikator Candlestick-nya menunjukkan 4 candle berwarna Merah yang membentuk Lower High dan Lower Low. Candle terakhir juga menunjukkan bahwa candle tersebut langsung memotong 2 garis MA (moving average) jangka pendeknya sekaligus dan ditutup di bawah 2 garis MA tersebut.
Penulis pun melakukan strategi Speculative Sell esok harinya (Senin tanggal 20 Mei 2019) dengan memanfaatkan potensi harga pulled back (technical rebound). Penulis pun memasang antrian Sell di beberapa harga dan ternyata dibeli oleh trader/investor lainnya di Bursa Efek Indonesia. Atas aksi jual tersebut penulis memperoleh keuntungan bersih (Net Profit Margin) di kisaran 25% s/d 35% sebagaimana ditunjukkan pada print screen berikut ini:
Penulis percaya bahwa harga saham KBLI masih mempunyai potensi untuk Naik melebihi harga tertingginya di harga Rp560/saham. Penulis melakukan profit taking sebagian sebagai mitigasi risiko jika ternyata penurunan harganya berlanjut secara signifikan. Jika ternyata risiko tersebut terjadi maka Penulis mempunyai modal yang lebih besar untuk kembali melakukan akumulasi di harga yang lebih rendah. Jika ternyata harga pasar saham KBLI berbalik Naik (uptrend) tanpa turun signifikan terlebih dahulu, maka penulis masih memiliki Portfolio di KBLI dan bisa melakukan profit taking lagi pada harga yang jauh lebih tinggi.
Penulis:
@LowFreqTrading (Twitter)
@SaelsitaStocks (Telegram).
Comments
Post a Comment